Monday, December 10, 2007

the police


Kelompok berisi tiga orang ini menjadi begitu besar serta menghidupkan musik dunia di era 80-an. Dengan menge-tengahkan bentuk-bentuk musik yang terlihat sederhana tapi dimainkan dengan skill prima dari ketiga personelnya, men-jadikan kelompok ini berhasil mempengaruhi musik dimana-mana. Musik mereka yang dibilang sederhana dengan - basic musik reggae - itu merasuki begitu banyak telinga dan hati penggemar musik di seantero jagad, menjeratnya, lalu kemudian mengikat mereka semua. Erat, rapat!

Ketiganya menyuguhkan racikan musik dari berbagai bahan, reggae, pop, rock, fusion bahkan ska, dan jenis terakhir inilah yang mencuat dan bisa mendunia pada era tersebut. Dan popularitas yang mendunia direnggut mereka dalam waktu hanya beberapa tahun dan hanya lewat beberapa album saja!

Lantas ketika ketiganya sedang berada di puncak popularitasnya, tiba-tiba saja nama mereka tertelan bumi. Hilang le-nyap begitu saja! Publik musik dunia terus memendam harapan untuk menikmati kebersamaan mereka lagi dan meng-hasilkan musik-musik sederhana tapi ‘complicated’ tahun ke tahun, bahkan sampai sekarang! Nyatanya, harapan memang sebaiknya dipendam terus dulu, entah kapan waktunya, mereka bersepakat untuk naik panggung bareng lagi.

Sementara ini, kita semua ‘hanya’ bisa menyimak berbagai hasil musik dahsyat masing-masing pada berbagai proyek musik pribadinya. Baik itu Sting, Andy Summer maupun Stewart Copeland. Inilah perjalanan sang legenda yang musiknya bersahaja, The Police !



Awal terbentuknya grup papan atas Inggris ini adalah saat Gordon Matthew Sumner yang kemudian dikenal dengan nama Sting bertemu dengan Stewart Copeland. Pertemuan pada tahun 1976 itu terjadi saat Stewart kebetulan sedang menonton pertunjukan Sting. Saat itu Sting masih menjadi gitaris Last Exit, kelompok jazz combo. Sedangkan Stewart yang asal Alexandria, Mesir adalah drummer handal Curved Air, sebuah band rock progressive. Keduanya mulai latihan bareng dan kemudian merekrut Henri Padovanni, yang punya nama asli Corsica untuk mengisi posisi gitar. Jadi, jazzer bertemu progresif rocker, sebuah pertemuan kolaborasi yang sedari awalnya sudah menunjukkan gelagat bakal menghasilkan sesuatu yang dahsyat kelak.
Read More..

Clash City Rockers


Sehari sebelum ajal menjemput di akhir Desember 2002, Joe Strummer, frontman The Clash sempat mengirimkan faks kepada Paul Simonon, pemain bas The Clash. Namun faks gagal terkirim. Isinya undangan dari Rock & Roll Hall of Fame bagi The Clash guna menghadiri pelantikan masuknya mereka ke dalam museum rock & roll bergengsi di Cleveland, Amerika Serikat. "Saya sempat berbicara dengan Joe di telepon sore hari sebelum ia meninggal dunia," ujar Simonon, "Ia mengirim faks untuk saya tapi tak pernah sampai."

Joe Strummer dan gitaris Mick Jones memang sempat membujuk Simonon agar bersedia tampil di konser reuni The Clash khusus bagi acara tersebut. Lucunya, Simonon sendiri tak pernah tahu kalau Rock & Roll Hall of Fame itu eksis hingga akhirnya ia menerima surat dari museum tersebut yang meminta donasi memorabilia [Simonon kemudian menyumbangkan bangkai dari bass yang dihancurkannya di sampul album London Calling].

Reuni komplet The Clash akhirnya sampai kapanpun tidak pernah menjadi kenyataan. Joe Strummer mendadak tewas akibat serangan jantung hanya tiga bulan sebelum pelantikan The Clash ke dalam Rock & Roll Hall of Fame 2003. Pada saat pelantikannya, Maret 2003, The Clash menerima penghormatan langsung dari The Edge [U2] dan Tom Morello [Audioslave] namun tak satu pun lagu The Clash dimainkan secara live di acara tersebut. Sebulan sebelumnya, sebuah all-star tribute bagi Strummer yang terdiri dari Bruce Springsteen, Dave Grohl, Elvis Costello dan Steve Van Zandt sempat membawakan "London Calling" di malam Grammy Awards 2003.

"Saya sangat berharap bisa berbicara langsung dengan Joe tentang tawaran reuninya," ungkap Simonon dengan nada sedih, "Ia sempat mengirim faks itu lagi pada pukul sebelas pagi di hari berikutnya. Tetap tidak sampai juga. Saya akhirnya menerima surat itu langsung dari pihak keluarga saat datang melayat jenazahnya yang sudah terbujur kaku di dalam kapel."

Wafatnya Joe Strummer secara mendadak di usia 50 tahun tak hanya membawa kesedihan bagi keluarga dan rekan-rekan sebandnya, semua artis besar masa kini yang secara langsung terinspirasi dan mengidolakan dirinya juga merasa kehilangan. "The Clash adalah band rock terbaik di dunia. Mereka menulis buku panduan bagi U2. Wafatnya Joe jelas sangat mengejutkan," ujar vokalis U2, Bono di tahun 2003. "Bagi U2, menyaksikan konser The Clash adalah sebuah pengalaman yang mengubah hidup. Saya tidak mampu mengungkapkannya dengan kata-kata. Saya kira kami tidak akan membentuk U2 seperti sekarang ini jika bukan karena band dan konser The Clash," tulis gitaris U2, The Edge di majalah Rolling Stone.
Read More..

Sunday, December 9, 2007

Strangers in Their Land


"Saya sangat rindu dengan saudara-saudara saya. Jika sedang berada di atas panggung saya selalu merasa mereka masih mendampingi saya. Itu makanya saya selalu membuka konser dengan memainkan lagu ‘Guitar Boogie' sebagai penghormatan bagi The Tielman Brothers. Lagu dari tahun 1951 ini merupakan lagu pertama yang kami gubah dan mainkan dengan gaya rock & roll. Saya akan terus memainkan lagu ini hingga akhir hayat saya nanti," ujar Andy Tielman, gitaris sekaligus eks-frontman The Tielman Brothers di tahun 1998.

Bersama kakak tertuanya, Reggy Tielman, ia merupakan figur yang tersisa dari kejayaan musikal keluarga Tielman. Tiga orang saudara mereka tercinta, Ponthon, Loulou dan Jane Tielman telah meninggal dunia dengan tenang sebelumnya. Jane wafat pada tahun 1993 dan Loulou menyusul setahun kemudian di Australia. Ponthon sendiri wafat di Jember, Jawa Timur pada tahun 2000 silam.

Publik Belanda kerap menjuluki Andy Tielman sebagai "The Godfather of Dutch Rock & Roll" sementara bagi para penggemar Indorock ia disebut sebagai "The Uncrowned King of Indorock." Dua tahun yang lalu atau tepatnya 11 Juni 2005, Andy Tielman bahkan sempat menerima penghargaan bergengsi Order of the Orange-Nassau dari pemerintah Kerajaan Belanda atas jasa-jasanya.

Semua ini berkat dedikasi dan inovasi Andy yang sangat besar bagi perkembangan kultur pop di Belanda. Jauh sebelum Jimi Hendrix, Jimmy Page atau Ritchie Blackmore mempopulerkan atraksi bermain gitar dengan gigi, di belakang kepala atau di belakang badan, Andy Tielman telah memperkenalkan aksi akrobatik legendaris ini sejak tahun 1957 bersama The Tielman Brothers.

Kabarnya, atraksi akrobat gitar Andy Tielman yang jauh mendahului jamannya ini sempat membuat George Harrison, gitaris The Beatles mengidolakan dirinya. Konon, George di akhir ‘60an via majalah ROLLING STONE sempat menjuluki Andy Tielman sebagai "Andy, the Indo-Man" setelah terkesima menyaksikan Andy memainkan komposisi instrumental "Java Guitars" di Top To Club. Kebetulan The Beatles juga mengawali karir mereka sama halnya dengan The Tielman Brothers yaitu manggung dari klub satu ke klub lainnya di seputaran Hamburg, Jerman.

Walau fakta membuktikan bahwa The Beatles dan The Tielman Brothers tidak pernah manggung bersama di bawah satu atap, namun pengaruh musik anak-anak muda tanahair ini agaknya cukup besar. Di dalam buku Dangerous Crossroads karangan George Lipsitz (September 1998) sempat dijelaskan bahwa, "Penampilan rock & roll dan aksi akrobat The Tielman Brothers mendapat perhatian besar. Mereka memainkan gitar dan bass dengan kaki dan gigi. Bahkan terkadang memainkannya di belakang kepala. Aksi ini menuai popularitas di Eropa hingga akhirnya mereka memiliki massa penggemar fanatik sendiri di Hamburg, Jerman, tempat dimana mereka mungkin membawa pengaruh penting pula bagi awal karir The Beatles!"

Pengaruh Andy Tielman dan The Tielman Brothers ternyata tak hanya sebatas itu. Inovasinya bagi perkembangan gitar listrik juga cukup diakui dunia. Seperti ditulis oleh seorang peneliti asal Belanda, Cees Bakker:

"Pada tahun 1961 Andy Tielman dan gitaris lainnya di band (The Tielman Brothers) menukar gitar mereka dari Gibson Les Paul menjadi Olympic White Jazzmasters, diduga karena ia merasa terlalu berat menyandang gitar Les Paul. Ternyata Andy mendapati sound gitar barunya terlalu tipis, ia pun memutuskan untuk memodifikasi sendiri gitar Jazzmasternya menjadi bersenar 10.... Ketika Andy berhasil mendapatkan sound baru dari gitarnya semua orang pun penasaran. Untuk beberapa saat saat manggung ia sempat menutupi kepala gitarnya dengan handuk. Hal ini tidak bertahan lama, penemuannya ini kemudian diikuti oleh band-band lainnya. Perusahaan gitar Fender bahkan sempat mengirimkan seorang perwakilan mereka untuk melihat gitar unik Jazzmaster 10 senar milik Andy namun agaknya mereka tidak mencapai kesepakatan kerjasama."
Read More..

GENESIS RELOADED


Mesin waktu kembali ke tahun 1975. Saat itu Peter Gabriel baru saja akan memulai tur bersama Genesis untuk dobel album konsep super dahsyat, The Lamb Lies Down on Broadway. Peter bingung, karena dirinya harus membuat keputusan yang kemudian hari tercatat dalam sejarah sebagai salah satu peristiwa yang mengubah wajah musik rock dunia. Peter Gabriel memikirkan sebuah keputusan menggegerkan: keluar dari Genesis.

Tentu saja kabar itu membuat kalang kabut banyak fans Genesis. Bagi mereka, Peter Gabriel tidak lagi sekadar sebuah instrumen suara belaka bagi Genesis. Peter Gabriel juga berfungsi sebagai simbol serta penanda dari band. Lebih penting lagi Gabriel adalah sang konseptor. Lewat serangkaian karakter alter-ego yang dikembangkan dalam setiap album membuat penampilan teaterikal Peter Gabriel menjadi salah satu nilai jual bagi Genesis. Pendeknya, ikon Genesis adalah Peter Gabriel. Tapi saat itu bagi gitaris Steve Hackett, bassis Mike Rutherford, keyboardist Tony Banks, serta drummer Phil Collins tidak begitu kaget dengan keputusan Peter. "Kami sudah merasakan situasi bahwa Peter tidak nyaman lagi di Genesis," ujar Phil Collins. Gabriel memang mulai tak fokus lagi dengan Genesis.

Saat proses rekaman album The Lamb Lies Down on Broadway ini Gabriel kerap absen. Bahkan album ini proses penulisan lirik dan musik kemudian dilanjutkan tanpa peran serta Gabriel saat vokalis kharismatik ini mengaku kehabisan ide. Sosok Banks dan Rutherford yang kemudian banyak memberi kontribusi. Pula dengan kehadiran Brian Eno ikut memberi polesan yang cukup membuat kemasan produksi album ini menjadi album Genesis era Peter Gabriel paling sempurna. Album yang menjadi warisan dari lima sosok genius di Genesis adalah The Lamb Lies Down on Broadway. Jika Pink Flyod memiliki Dark Side of The Moon dan The Wall, inilah versi Genesis.

Banyak yang mengakui album dengan konsep rock opera yang bercerita perihal seorang pria Puerto Rico bernama Rael yang hijrah menuju New York ini dianggap menjadi "album solo" pertama bagi Peter Gabriel walau kontribusinya belakangan tidak maksimal. Secara ide, album ini memang sangat kental dengan gaya Gabriel. Penuh imajinasi dan mengawang-awang.
Read More..

Angry Chair


David Scott Mustaine, mastermind dibelakang Megadeth, salah satu aksi metal paling dikenal di muka bumi ini telah terbukti gila perang. Maksudnya disini, pria ini bukanlah sejenis redneck nasionalis yang gemar menebar kebencian terhadap musuh negara, namun kebalikannya. Dave Mustaine kerap menulis lirik sarat kesinisan terhadap jalan pemerintahan Amerika Serikat dan kebanyakan bercerita tentang perang-perang tidak penting yang kerap dilancarkan negara itu. Nyaris semua album Megadeth bercerita tentang perang. Aikon Megadeth, ilustrasi tengkorak bernama Vic Rattlehead bahkan kerap muncul berpose dalam ilustrasi di reruntuhan pasca pertempuran.

United Abominations baru saja dirilis. Sebuah album baru yang menghadirkan tangan dingin dari produser Andy Sneap, mantan gitaris band deathrash klasik bernama Sabbat yang telah membuktikan kehandalan lewat suksesnya album-album dari grup metal macam Arch Enemy, Cathedral, maupun Exodus. Album ini merupakan tanda kembalinya sound thrash metal khas Megadeth yang penuh hiasan riff gitar yang mematahkan leher dan juga lead gitar yang membakar dimainkan dengan presisi tinggi. Dalam departemen lirik, seperti biasanya meneriakkan tema perang, tetap menyayat dengan tema personal maupun politikal. Namun album ini adalah lebih dari sekedar ‘nostalgia' yang menyenangkan. Secara lirik, lagu seperti "Amerikhastan," dan "Washington is Next" menawarkan cerita gila sesuai dengan kondisi negara amburadul yang menurut Mustaine sedang dialami Amerika. Dari sudut pandang musikal, Dave Mustaine kini kian tajam dengan formasi teranyarnya. Kakak beradik gitaris Glen dan drummer Shawn Drover berasal dari band thrash metal Eidolon asal Kanada, sedangkan basis James LoMenzo berasal dari band hard rock White Lion dan Black Label Society. Megadeth kini terdengar sangar, siap menggelontorkan pelajaran 1 on 1 mengenai bagaimana thrash metal seharusnya berbunyi kepada para penggemar muda musik ini.

"Sudah lama saya tak merasakan sesenang ini dalam menggarap sebuah album. Saya juga senang melihat seorang artis besar menemukan kembali jati dirinya yang membuatnya ‘besar' dulu. Megadeth telah kembali kepada fitrah awal mereka," ujar Mike Gitter dengan penuh semangat. Mike adalah A&R Director dari Roadrunner Records yang merilis United Abominations. Namun siapapun juga yang mengikuti 25 tahun karir Dave Mustaine yang dipenuhi carut marut konflik mungkin akan menebak dengan benar, bahwa posisi jati diri yang kembali ini, tidak didapatkan semudah membalik telapak tangan.

"Perjalanan menuju album ini sebenarnya telah dimulai semenjak dirilisnya album Risk," tukas Mustaine, yang merujuk kepada album yang dirilis Megadeth tahun 1999 dan dinobatkan para penggemar berat Megadeth sebagai album paling minim lead guitar, dan dipenuhi oleh sound elektronik. Akibatnya, para penggemar setia mereka pun protes hingga album ini jatuh sebagai album Megadeth paling buruk secara penjualan sejak Killing Is My Business, and Business is Good. Marty Friedman pun hengkang dari Megadeth setelah pembuatan album ini.
Read More..

Saturday, December 8, 2007

Guns N' roses


Seorang anak muda kulit putih berambut gondrong pirang turun dari bis antar kota seraya menenteng sebuah hardcase gitar. Anak muda ini berasal dari kampung dan untuk pertama kalinya menjejakkan kedua kakinya di New York City. Masih kaget dengan atmosfer kota megapolitan tiba-tiba seorang bandar narkotika menghampirinya menawarkan substansi ilegal. Ia menolak. Tak lama kemudian dari layar televisi sebuah toko ia menyaksikan seorang rockstar dari atas panggung megah berteriak: "You know where you are? You're in the jungle baby, you're gonna die!" Anak muda tadi dan rockstar itu adalah orang yang sama: Axl Rose.

Ini merupakan scene dari video musik pertama Guns N Roses yang sangat legendaris, "Welcome To The Jungle." Adegan tersebut terinspirasi dari kisah nyata ketika Axl Rose dan seorang kawannya tiba untuk pertama kalinya di New York City. Seorang gembel menghampirinya di tengah jalan dan berkata kepadanya kalimat pembuka dari single Guns N Roses tadi. Axl shocked dan lantas menciptakan sebuah anthem rock paling terkenal di akhir dekade '80an serta menyulap Guns N' Roses menjadi salah satu band rock terbesar di dunia sepanjang masa. Read More..

Devendra Banhart / Smokey Rolls Down Thunder Canyo


Devendra Banhart adalah seorang pakar alam semesta yang dungu. Dalam Smokey Rolls Down Thunder Canyon, album kelimanya, ia bersembunyi di Topango Canyon untuk membuat sebuah opus folk psikadelik kuno, menghirup dalam-dalam semangat California dan untuk mendapatkan inspirasi, ia berpaling kepada jenggotnya. Ia mengeluarkan ide-ide yang jelek dan memutarnya menjadi lagu-lagu yang indah, bahkan lagu yang berlirik: "In 1902/The devil sucked off the moon." Anda dapat mengeluhkan ketidakberadaan seorang editor untuk Banhart, namun itu sama saja seperti mengharuskan beruang yang sedang menari untuk memegang kompas. Banhart tampaknya hanya bisa mengambil langkah yang terlalu jauh, dan hal terlucu yang ada dalam albumnya adalah yang paling pertama yang akan dibuang. Ketika kepribadian cerianya muncul, ia seperti Jim Morrison; ketika kepribadian itu hilang, ia menjelma Don Knotts. Namun ia berhasil dalam kedua peran tersebut.

Dalam Smokey, Banhart seperti diilhami oleh berbagai pendekar musik tahun '60-an: David Crosby, Donovan, Skip Spence dan terutama Jerry Garcia. Nuansa lagunya yang menyerupai gaya akustik Grateful Dead dalam album Aoxomoxoa. Namun musik Banhart sama sekali tidak minimal, melainkan tampil resik dan memiliki tekstur gaya hippie yang rapi. Ia dibantu oleh sahabat-sahabatnya sesama punggawa folk, bersama dengan beberapa bintang tamu yang tak lazim: Chris Robinson dari The Black Crowes dalam "Samba Vexillographica", aktor Gael García Bernal dalam "Cristobal". Di album terakhirnya, Cripple Crow, Banhart mencoba terlalu keras untuk bernalar, dengan menambah terlalu banyak musik reggae yang mengganggu dan terdengar terlalu sibuk, dan normal. Namun di album ini, musiknya memiliki nuansa ruang yang terbuka, terutama dalam lagu balada gaya country seperti "Freely" dan "My Dearest Friend". Liriknya seolah seperti awan yang melintasi langit, dan melodinya adalah pohon-pohon yang meminta untuk dipanjat. Sebagai hasilnya, Smokey adalah materi musik Banhart yang paling kuat sejak album tahun 2004-nya, Niño Rojo, kalau bukan yang terbaik. Read More..

Thursday, December 6, 2007

Megadeth


"Tonight we wanna kick some ass! (Malam ini kami ingin tampil menghebohkan!)" Itulah janji para personel supergrup heavy metal Megadeth saat diwawancara hari Kamis (25/10) siang. Dan malam harinya, tuntaslah dahaga itu.

Sudah terlalu lama dunia musik populer dan pertunjukan musik—terutama di Indonesia—sepi akan ingar bingar suara musik rock yang sesungguhnya. Kerinduan dan dahaga akan masa-masa band-band rock heavy metal, speed metal, dan thrash metal malang melintang di jagat permusikan populer dunia akhir 1980-an dan awal 1990-an kadang menjadi tak tertahankan. Lalu datanglah Megadeth ke Tanah Air untuk kedua kalinya. Mereka tampil di Stadion Tenis Outdoor Senayan, Jakarta, dalam konser yang digelar Original Production pimpinan Tommy Pratama. Sebelum ini, mereka pernah tampil dalam konser di Stadion Teladan, Medan, 31 Juli 2001, saat band tersebut masih berformasi Dave Mustaine (gitar dan vokal), Al Pitrelli (gitar), David Ellefson (bas), dan Jimmy de Grasso (drum).Enam tahun kemudian, dalam rangkaian tur dunia "United Abominations Tour of Duty", formasi Megadeth telah berubah lagi dengan hanya menyisakan sang pendiri dan motor grup tersebut, Dave Mustaine, sebagai anggota tetap. Sisanya adalah anggota rekrutan baru, yakni Glen Drover (gitar) dan adiknya, Shawn Drover (drum), serta James Lomenzo (bas).

Read More..

Serj Tankian


Para bintang rock System of a Down yang berketurunan Armenia-Amerika tersebut masih menjalani masa istirahat yang belum jelas kapan usai, namun sang frontman yang senang berkelakar, Serj Tankian, sedang bersiap-siap untuk merilis album solo pertamanya, Elect the Dead. Sebagai tempat percampuran musik Barat dan dunia, dengan lirik yang sarat isu politis dan keterampilan instrumen yang mengagumkan, album ini merefleksikan pengaruh waktu sepanjang 12 tahun yang ia jalani bersama System, namun Tankian merekam hampir seluruh album ini sendiri di studio rumahnya di Los Angeles. Seakan-akan ingin membuktikan bahwa ia adalah sang segala, Tankian juga membintangi video promosi Elect the Dead, memerankan lakon teknisi, produser, pejabat label, dan dirinya sendiri dalam beberapa video yang kocak. (Lihat sendiri di YouTube.) "Saya bahkan tidak tahu begitu banyak tentang kategori-kategori ini," kata Tankian, yang kini menjalani tur bersama sesama rekannya yang penuh protes, Tom Morello. "Seperti VJ, mereka senantiasa tersenyum dan mencoba untuk mempunyai pandangan positif. Kita berbicara kepada mereka tentang hari kiamat, dan mereka menjawab, "Hebat!'" Read More..

Metallica


Di tengah iklim konservatif era Reagan, aksi akhir 70an seperti Aerosmith, KISS mulai terasa tua, loyo dan kurang greget. Diluar masih berkibarnya Van Halen, radio Amerika saat itu dipenuhi dengan band ‘tersangar' mereka seperti Journey, Styx, dan REO Speedwagon. Amerika, bahkan mungkin dunia butuh sebuah band dengan sesuatu yang baru dan segar. Sesuatu yang lebih cepat dan lebih brutal. Sesuatu bernama speed metal, dunia butuh Metallica.

Tatkala tahun 1981, dan menggilai New Wave of British Heavy Metal (NWOBHM) adalah titik pertama sejarah band ini. Sedemikian besar pengaruh musik metal Inggris, terlebih setelah berulang kali dimainkan oleh Ron Quintana dan Ian Kellen, dua orang penyiar radio yang membawakan acara Rampage Radio, sebuah radio show di KUSF, University of San Fransisco. Kirk Hammet, calon gitaris Metallica saat itu masih demikian muda dan mulai bermain di sebuah band metal asal bay area San Fransisco bernama Exodus. "Rampage Radio memainkan aksi Inggris seperti Venom. Ketika mendengarkan lagu "Live Like an Angel, Die Like a Devil" dari Venom, saya berpikir. What the hell is this? Bunyinya seperti seorang menggeret sekop besi di aspal. Tapi saya suka ini."

Kegemaran Kirk Hammet ini ternyata paralel dengan seorang Lars Ulrich. Remaja mantan calon pemain tenis profesional yang baru saja pindah dari Denmark ke Los Angeles. Brian Slagel, sang empunya Metal Blade records, salah satu label rekaman speed metal awal di amerika mengaku di majalah Revolver, "Saya bertemu Lars Ulrich di konser Michael Schenker di sebuah Country Club di Reseda, kami berkenalan karena Lars mengenakan T-shirt Saxon. Saat itu dia adalah seorang kolektor piringan hitam NWOBHM. Saya sering main ke rumahnya dan menemukan sebuah drum set teronggok di pojok ruangan. "Saya akan membuat sebuah band," kata Lars. Saya hanya menjawab, "Yeah right Lars!"Untuk tidak terjadi pertaruhan, karena tak ada siapapun yang menyangka bahwa 20 tahun kemudian, band yang dibentuk Lars Ulrich ini menjadi salah satu legenda musik dan berhasil menjual album sebanyak 100 juta keping.
Read More..

Saturday, December 1, 2007

Burgerkill


DUNIA MUSIK Indonesia berduka. Burgerkill, band hardrcok asal Ujung Berung sedang mengibarkan bendera kuning. Vokalis sekaligus frontmant-nya, Ivan [28 tahun], meninggal dunia lantaran sakit yang dideritanya di Bandung.

MENDENGAR nama BURGERKILL, buat kamu yang biasa berkiprah di scene underground tentu bukan nama baru lagi. Maklumlah, band yang mengusung hardcore ini termasuk ’bangkotan’ di kancah musik yang kerap dituding "menonjolkan kegelapan" itu.

Lahir secara "iseng -iseng" (begitu kata Ebenk, gitaris) tahun 1995 di daerah Ujung Berung (daerah ini sering disebut Bandung Coret, karena berada di pinggiran -red), BK mengambil nama plesetan dari sebuah restoran di sekitar markas mereka.

Mungkin awalnya hanya sebagai side project dari Ebenk yang sebelumnya sudah "terjun" di scene underground di Jakarta, sebelum meneruskan sekolah di Bandung. Cita-cita mereka berubah lebih serius ketika single mereka masuk di CD Kompilasi band-band Bandung garapan Richard Mutter (dramer PAS Band -red) bertajuk masaindahbangetsekalipisan tahun 1997.

Ketika mereka masuk ke SONY MUSIC dan merilis album baru BERKARAT, ada beberapa kalangan yang menuduh BK berkhianat.

Album BERKARAT mereka, meski masuk ke label major, tidak banyak berubah dari apa yang sudah mereka anut selama ini. Lagu-lagu di album ini lebih progresif. Hampir tidak ada nuansa Straight Forward dan mosh part yang sederhana lagi, seperti di awal-awal album mereka. Masuknya Agung, gitaris, ternyata membawa pengaruh yang cukup kuat. Suara Ivan yang kasar, makin kuat dengan gaya bengalnya.

Sebelum meninggal, Ivan sempat merampungkan album ke-2 bersama major label, yang sayangnya belum sempt dirilis. Kini band yang terakhir diawaki Ebenk (gitar), Agung (gitar), Andris (bas), dan Toto (dram), harus kehilangan seorang rekan yang mereka sayangi. Selamat jalan Ivan
Read More..

Gitaris Queen Diangkat Sebagai Rektor Universitas Inggris





London (ANTARA News) - Gitaris Queen, Brian May, telah diangkat sebagai Rektor Liverpool John Moores University di Inggris, universitas tersebut mengumumkan Senin.

May, yang lagu-lagu terkenal bandnya antara lain "Bohemian Rhapsody", akan mulai memangku jabatannya sebagai pimpinan kehormatan universitas itu pada Pebruari mendatang, saat ia mengambil alih tugas ini dari Cherie Blair, istri mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

"Tentu saja saya akan merayakannya nanti malam. Bagaimana caranya? Dengan daging panggang vegetarian dan segelas anggur pilihan!" kata May dalam pernyataannya yang dirilis universitas.

May mendapat gelar doktor dalam bidang astrofisika pada Agustus tahun ini. Ia memulai menyusun disertasi PhD-nya pada 1974, namun meninggalkan kegiatan itu ketika popularitas Queen kian melambung sebelum kembali ke bidang studinya pada tahun lalu.

Ia harus membersihkan onggokan catatan kuliahnya yang ditutupi debu karena terlalu lama ditinggalkan dan kemudian menyerahkan tesis doktornya yang bertajuk "Kecepatan Radial Dalam Awan Debu Zodiak" dan terdiri atas 48.000 kata kepada Kepala Departemen Astrofisika Imperial College, Profesor Paul Nandra.

Tugasnya sebagai rektor kehormatan akan meliputi memimpin upacara wisuda dan mewakili universitas pada berbagai kegiatan khusus.

"Brian May adalah pribadi yang sangat berbakat yang mencapai sukses global dengan Queen," kata kepala eksekutif dan wakil rektor universitas, Profesor Michael Brown, kepada AFP.

"Dalam masa budaya pesohor ini, jarang menemukan seorang yang dikarunia kemasyhuran, nasib baik dan pengakuan internasional, namun tetap mempertahankan nilai-nilai hakikinya, yakni belajar dan pencerahan.
Read More..

nirvana






Siapa yang gak kenal Nirvana, band yang mampu menyebarkan atmosfir grunge ke seluruh dunia. Band yang di pelopori sama Kurt Cobain ini mampu menyerap begitu banyak umat manusia dengan musik yag mereka bawakan, sayang banget kalo Kurt Cobain harus mati, padahal dia bisa memberikan suatu hal yang lebih lagi dari pada ini. Just keep Grunge in the world. Read More..