Tuesday, November 13, 2007

The Ataris

The AtarisAnderson, Indiana, adalah tempat dimana mereka bermula. Tahun 1995, Kristopher Roe dan Jasin Thomason memulai cikal bakal The Ataris dengan mencoba merekam beberapa materi di kamar Kris, dengan dibantu isian drum machine, karena memang mereka belum punya seorang drummer. Warren Fitzgerald adalah orang yang membawa mereka ke dalam industri musik dunia. Lewat tangan gitaris The Vandals ini-lah mereka berhasil menandatangani kontrak dengan Kungfu Record dan merilis album perdana mereka Anywhere but Here tahun 1997.Saat itulah Derrick Plourde (drum) dan Marko Desantis (bass) bergabung dengan The Ataris. Perjalanan mereka belum mulus rupanya. Jasin Thomason memutuskan hengkang dari band, jadilah sisa tour di kerjakan dengan tiga personel plus additional player. Setelah tour selama tahun 1997 The Ataris harus puas dengan hasil kehabisan uang hingga harus tidur di van dan masing-masing personel cabut entah kemana, sementara mereka masih berhutang beberapa jadwal tour.Akhirnya Kris bersikeras dengan keadaan seperti itu, mereka harus bisa tampil - mungkin untuk terakhir kalinya. Mike Davenport (bass),Marco Peña(gitar), Chris "Kid" Knapp (drum) direkrut untuk mengganti kekososngan personil lainnya. Berempat mereka melanjutkan tour yang tersisa, meski ditengah jalan Pena digantikan oleh Patrick Riley. Tapi dewi fortuna masih berpihak kepada mereka, dari tekad yang kuat itu mereka mulai menuai hasil.Mereka berhasil membentuk massa di kalangan scene undergorund saat itu. EP “Look Forward to Failure” dirilis ke pasaran. Hingga kemudian tahun 1999 mereka melepas album mereka yang kedua Blue Skies, Broken Hearts...Next 12 Exits.Tidak lama berselang, tepatnya tahun 2001 album ketiga mereka kelar. “End is Forever” menjadi album yang terdengar lebih personal ketimbang album yang lain. Banyak masalah antar personel yang tertuang menjadi lagu didalam album tersebut. Entah karena sang frontman punya idealisme tinggi sehingga tidak nyambung dengan personel lainnya, di tahun 2002 line up mereka mengalami perubahan kembali. Kali ini John Collura masuk untuk menggantikan Pena yang sempat kembali setelah album ketiga mereka rilis. Tanda tangan kontrak dengan Columbia Records berhasil membuka jalan mereka menembus jalur mainstream tentu dengan album mereka So Long, Astoria, yang dirilis 4 Maret 2003. Ditahun yang sama, line up mereka kembali mengalami perubahan. Davenport cabut untuk lebih konsen di bandnya yang baru, Versus the World. Sementara Knapp memutuskan untuk berhenti di jalur musik.Tahun 2005 saat mereka memulai merekam Welcome The Night, mereka sudah ketambahan "amunisi" dengan jumlah yang lebih banyak dari sebelumnya. Ada nama John Collura, guitar/Pianos , Paul Carabello, guitar/backing vocals/percussion , Angus Cooke, cello , Bob Hoag, piano/keys/Fender Rhodes/Mellotron/percussion , Sean Hansen, bass , Shane Chickeles, drums. Akhirnya dengan formasi yang "keroyokan" itu mereka merilis album paling anyar mereka Februari 2007 lalu dengan titel "Welcome The Night". Kini mereka hadir kembali untuk membuktikan bahwa mereka masih eksis dan terus melakukan terobosan baru dalam dunia musik, tentu saja dengan idealisme musik sang frontman, Kristopher Roe, satu-satunya personil asli yang masih tersisa dari The Ataris.

No comments: