Sunday, December 9, 2007

Angry Chair


David Scott Mustaine, mastermind dibelakang Megadeth, salah satu aksi metal paling dikenal di muka bumi ini telah terbukti gila perang. Maksudnya disini, pria ini bukanlah sejenis redneck nasionalis yang gemar menebar kebencian terhadap musuh negara, namun kebalikannya. Dave Mustaine kerap menulis lirik sarat kesinisan terhadap jalan pemerintahan Amerika Serikat dan kebanyakan bercerita tentang perang-perang tidak penting yang kerap dilancarkan negara itu. Nyaris semua album Megadeth bercerita tentang perang. Aikon Megadeth, ilustrasi tengkorak bernama Vic Rattlehead bahkan kerap muncul berpose dalam ilustrasi di reruntuhan pasca pertempuran.

United Abominations baru saja dirilis. Sebuah album baru yang menghadirkan tangan dingin dari produser Andy Sneap, mantan gitaris band deathrash klasik bernama Sabbat yang telah membuktikan kehandalan lewat suksesnya album-album dari grup metal macam Arch Enemy, Cathedral, maupun Exodus. Album ini merupakan tanda kembalinya sound thrash metal khas Megadeth yang penuh hiasan riff gitar yang mematahkan leher dan juga lead gitar yang membakar dimainkan dengan presisi tinggi. Dalam departemen lirik, seperti biasanya meneriakkan tema perang, tetap menyayat dengan tema personal maupun politikal. Namun album ini adalah lebih dari sekedar ‘nostalgia' yang menyenangkan. Secara lirik, lagu seperti "Amerikhastan," dan "Washington is Next" menawarkan cerita gila sesuai dengan kondisi negara amburadul yang menurut Mustaine sedang dialami Amerika. Dari sudut pandang musikal, Dave Mustaine kini kian tajam dengan formasi teranyarnya. Kakak beradik gitaris Glen dan drummer Shawn Drover berasal dari band thrash metal Eidolon asal Kanada, sedangkan basis James LoMenzo berasal dari band hard rock White Lion dan Black Label Society. Megadeth kini terdengar sangar, siap menggelontorkan pelajaran 1 on 1 mengenai bagaimana thrash metal seharusnya berbunyi kepada para penggemar muda musik ini.

"Sudah lama saya tak merasakan sesenang ini dalam menggarap sebuah album. Saya juga senang melihat seorang artis besar menemukan kembali jati dirinya yang membuatnya ‘besar' dulu. Megadeth telah kembali kepada fitrah awal mereka," ujar Mike Gitter dengan penuh semangat. Mike adalah A&R Director dari Roadrunner Records yang merilis United Abominations. Namun siapapun juga yang mengikuti 25 tahun karir Dave Mustaine yang dipenuhi carut marut konflik mungkin akan menebak dengan benar, bahwa posisi jati diri yang kembali ini, tidak didapatkan semudah membalik telapak tangan.

"Perjalanan menuju album ini sebenarnya telah dimulai semenjak dirilisnya album Risk," tukas Mustaine, yang merujuk kepada album yang dirilis Megadeth tahun 1999 dan dinobatkan para penggemar berat Megadeth sebagai album paling minim lead guitar, dan dipenuhi oleh sound elektronik. Akibatnya, para penggemar setia mereka pun protes hingga album ini jatuh sebagai album Megadeth paling buruk secara penjualan sejak Killing Is My Business, and Business is Good. Marty Friedman pun hengkang dari Megadeth setelah pembuatan album ini.

No comments: