Sunday, December 9, 2007

GENESIS RELOADED


Mesin waktu kembali ke tahun 1975. Saat itu Peter Gabriel baru saja akan memulai tur bersama Genesis untuk dobel album konsep super dahsyat, The Lamb Lies Down on Broadway. Peter bingung, karena dirinya harus membuat keputusan yang kemudian hari tercatat dalam sejarah sebagai salah satu peristiwa yang mengubah wajah musik rock dunia. Peter Gabriel memikirkan sebuah keputusan menggegerkan: keluar dari Genesis.

Tentu saja kabar itu membuat kalang kabut banyak fans Genesis. Bagi mereka, Peter Gabriel tidak lagi sekadar sebuah instrumen suara belaka bagi Genesis. Peter Gabriel juga berfungsi sebagai simbol serta penanda dari band. Lebih penting lagi Gabriel adalah sang konseptor. Lewat serangkaian karakter alter-ego yang dikembangkan dalam setiap album membuat penampilan teaterikal Peter Gabriel menjadi salah satu nilai jual bagi Genesis. Pendeknya, ikon Genesis adalah Peter Gabriel. Tapi saat itu bagi gitaris Steve Hackett, bassis Mike Rutherford, keyboardist Tony Banks, serta drummer Phil Collins tidak begitu kaget dengan keputusan Peter. "Kami sudah merasakan situasi bahwa Peter tidak nyaman lagi di Genesis," ujar Phil Collins. Gabriel memang mulai tak fokus lagi dengan Genesis.

Saat proses rekaman album The Lamb Lies Down on Broadway ini Gabriel kerap absen. Bahkan album ini proses penulisan lirik dan musik kemudian dilanjutkan tanpa peran serta Gabriel saat vokalis kharismatik ini mengaku kehabisan ide. Sosok Banks dan Rutherford yang kemudian banyak memberi kontribusi. Pula dengan kehadiran Brian Eno ikut memberi polesan yang cukup membuat kemasan produksi album ini menjadi album Genesis era Peter Gabriel paling sempurna. Album yang menjadi warisan dari lima sosok genius di Genesis adalah The Lamb Lies Down on Broadway. Jika Pink Flyod memiliki Dark Side of The Moon dan The Wall, inilah versi Genesis.

Banyak yang mengakui album dengan konsep rock opera yang bercerita perihal seorang pria Puerto Rico bernama Rael yang hijrah menuju New York ini dianggap menjadi "album solo" pertama bagi Peter Gabriel walau kontribusinya belakangan tidak maksimal. Secara ide, album ini memang sangat kental dengan gaya Gabriel. Penuh imajinasi dan mengawang-awang.

No comments: