Thursday, December 6, 2007

Metallica


Di tengah iklim konservatif era Reagan, aksi akhir 70an seperti Aerosmith, KISS mulai terasa tua, loyo dan kurang greget. Diluar masih berkibarnya Van Halen, radio Amerika saat itu dipenuhi dengan band ‘tersangar' mereka seperti Journey, Styx, dan REO Speedwagon. Amerika, bahkan mungkin dunia butuh sebuah band dengan sesuatu yang baru dan segar. Sesuatu yang lebih cepat dan lebih brutal. Sesuatu bernama speed metal, dunia butuh Metallica.

Tatkala tahun 1981, dan menggilai New Wave of British Heavy Metal (NWOBHM) adalah titik pertama sejarah band ini. Sedemikian besar pengaruh musik metal Inggris, terlebih setelah berulang kali dimainkan oleh Ron Quintana dan Ian Kellen, dua orang penyiar radio yang membawakan acara Rampage Radio, sebuah radio show di KUSF, University of San Fransisco. Kirk Hammet, calon gitaris Metallica saat itu masih demikian muda dan mulai bermain di sebuah band metal asal bay area San Fransisco bernama Exodus. "Rampage Radio memainkan aksi Inggris seperti Venom. Ketika mendengarkan lagu "Live Like an Angel, Die Like a Devil" dari Venom, saya berpikir. What the hell is this? Bunyinya seperti seorang menggeret sekop besi di aspal. Tapi saya suka ini."

Kegemaran Kirk Hammet ini ternyata paralel dengan seorang Lars Ulrich. Remaja mantan calon pemain tenis profesional yang baru saja pindah dari Denmark ke Los Angeles. Brian Slagel, sang empunya Metal Blade records, salah satu label rekaman speed metal awal di amerika mengaku di majalah Revolver, "Saya bertemu Lars Ulrich di konser Michael Schenker di sebuah Country Club di Reseda, kami berkenalan karena Lars mengenakan T-shirt Saxon. Saat itu dia adalah seorang kolektor piringan hitam NWOBHM. Saya sering main ke rumahnya dan menemukan sebuah drum set teronggok di pojok ruangan. "Saya akan membuat sebuah band," kata Lars. Saya hanya menjawab, "Yeah right Lars!"Untuk tidak terjadi pertaruhan, karena tak ada siapapun yang menyangka bahwa 20 tahun kemudian, band yang dibentuk Lars Ulrich ini menjadi salah satu legenda musik dan berhasil menjual album sebanyak 100 juta keping.

No comments: