Monday, December 10, 2007

Clash City Rockers


Sehari sebelum ajal menjemput di akhir Desember 2002, Joe Strummer, frontman The Clash sempat mengirimkan faks kepada Paul Simonon, pemain bas The Clash. Namun faks gagal terkirim. Isinya undangan dari Rock & Roll Hall of Fame bagi The Clash guna menghadiri pelantikan masuknya mereka ke dalam museum rock & roll bergengsi di Cleveland, Amerika Serikat. "Saya sempat berbicara dengan Joe di telepon sore hari sebelum ia meninggal dunia," ujar Simonon, "Ia mengirim faks untuk saya tapi tak pernah sampai."

Joe Strummer dan gitaris Mick Jones memang sempat membujuk Simonon agar bersedia tampil di konser reuni The Clash khusus bagi acara tersebut. Lucunya, Simonon sendiri tak pernah tahu kalau Rock & Roll Hall of Fame itu eksis hingga akhirnya ia menerima surat dari museum tersebut yang meminta donasi memorabilia [Simonon kemudian menyumbangkan bangkai dari bass yang dihancurkannya di sampul album London Calling].

Reuni komplet The Clash akhirnya sampai kapanpun tidak pernah menjadi kenyataan. Joe Strummer mendadak tewas akibat serangan jantung hanya tiga bulan sebelum pelantikan The Clash ke dalam Rock & Roll Hall of Fame 2003. Pada saat pelantikannya, Maret 2003, The Clash menerima penghormatan langsung dari The Edge [U2] dan Tom Morello [Audioslave] namun tak satu pun lagu The Clash dimainkan secara live di acara tersebut. Sebulan sebelumnya, sebuah all-star tribute bagi Strummer yang terdiri dari Bruce Springsteen, Dave Grohl, Elvis Costello dan Steve Van Zandt sempat membawakan "London Calling" di malam Grammy Awards 2003.

"Saya sangat berharap bisa berbicara langsung dengan Joe tentang tawaran reuninya," ungkap Simonon dengan nada sedih, "Ia sempat mengirim faks itu lagi pada pukul sebelas pagi di hari berikutnya. Tetap tidak sampai juga. Saya akhirnya menerima surat itu langsung dari pihak keluarga saat datang melayat jenazahnya yang sudah terbujur kaku di dalam kapel."

Wafatnya Joe Strummer secara mendadak di usia 50 tahun tak hanya membawa kesedihan bagi keluarga dan rekan-rekan sebandnya, semua artis besar masa kini yang secara langsung terinspirasi dan mengidolakan dirinya juga merasa kehilangan. "The Clash adalah band rock terbaik di dunia. Mereka menulis buku panduan bagi U2. Wafatnya Joe jelas sangat mengejutkan," ujar vokalis U2, Bono di tahun 2003. "Bagi U2, menyaksikan konser The Clash adalah sebuah pengalaman yang mengubah hidup. Saya tidak mampu mengungkapkannya dengan kata-kata. Saya kira kami tidak akan membentuk U2 seperti sekarang ini jika bukan karena band dan konser The Clash," tulis gitaris U2, The Edge di majalah Rolling Stone.

No comments: